• Waspada Bahaya Microsleep Saat Mudik

Waspada Bahaya Microsleep Saat Mudik

Hai teman Honda! Perjalanan panjang dan melelahkan membuat resiko kecelakaan sepanjang perjalanan bisa terjadi jika tanpa persiapan matang. Salah satu masalah yang ditemui di perjalanan ke luar kota adalah microsleep. Ini adalah situasi pengemudi hilang kesadaran atau perhatian karena mengantuk. Umumnya kejadian ini berlangsung sepersekian detik namun akibatnya bisa fatal. Kerap ditemui, kecelakaan bermula dari pengemudi tidak sadarkan diri atau terlelap sesaat yang membuat kehilangan kendali pada kendaraannya hingga terjadi kecelakaan.

Beberapa penyebab microsleep di antaranya kurangnya waktu tidur akibat begadang, obesitas, efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi dan pengaruh dari penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Microsleep juga terjadi karena menurunnya kualitas tidur misal akibat insomnia atau sleep apnea.

Pengemudi yang dikejar waktu biasanya tidak menyadari badannya memberikan tanda-tanda untuk beristirahat. Ciri-ciri ketika mengalami microsleep antara lain kelopak mata terasa berat dan berkedip secara berlebihan. Selain itu terasa mata terbuka namun pandangan kosong, menguap terus menerus hingga hilang fokus dan konsentrasi.

Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra mengungkapkan microsleep sulit untuk diidentifikasi sendiri. Ada pengemudi yang menyadari tubuhnya lelah namun tidak ingin menghabiskan waktu berhenti karena ingin segera sampai tempat tujuan.
“Oleh karena itu penting untuk merencanakan perjalanan agar sesuai dengan menyelipkan waktu istirahat sejenak di rest area. Dampak yang terjadi akibat microsleep dapat menyebabkan kecelakaan fatal, tidak hanya ke diri sendiri namun juga pengendara lainnya,” ucap Iwan dalam keterangannya.

Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu membagikan cara mencegah microsleep saat berkendara. Langkah pertama, pastikan sudah beristirahat atau tidur yang cukup. Tubuh biasanya menyesuaikan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Pastikan tidur selama 7 sampai 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu tidur. Rencana perjalanan dengan mengatur jam berkendara dan beristirahat di rest area. Ini untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar bisa berkendara aman.

Langkah kedua, mendengarkan musik untuk membantu tetap terjaga. Ini digunakan untuk membangun mood pendengar. Selain itu mendengarkan musik bisa mengusir rasa penat atau kantuk. Perhatian tersendiri, jangan mendengarkan musik dengan volume terlalu kencang karena dapat mengganggu konsentrasi.

Langkah ketiga, apabila terasa sangat mengantuk, segera menepi dan beristirahat. Ini menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan dan pastikan tempat berhenti ada di area yang aman dan sudah disediakan. Lakukan peregangan otot untuk melemaskan rasa kaku setelah mengemudi lama. Tidur yang cukup hingga segar kembali dan lanjutkan perjalanan.

Langkah keempat, berbincang dengan teman perjalanan. Mengemudi seorang diri dapat menciptakan rasa kantuk yang dipicu rasa bosan. Teman seperjalanan, baik keluarga atau orang lain, bisa menemani perjalanan. Jika ada tanda microsleep muncur, teman seperjalanan dapat menyarankan untuk menepi atau menjadi driver pengganti.

Langkah kelima, sebagai tindakan preventif, jangan lupa untuk memberikan perlindungan pada kendaraan lewat asuransi. Pastikan juga polis asuransi sudah melakukan perluasan jaminan. Ini untuk memberikan perlindungan maksimal untuk kendaraan, pengemudi, hingga penumpang.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya microsleep. Tetatp utamakan keselamatan Anda dan keluarga dan berantisipasi dengan segala hal yang membahayakan keselamatan.

Baca juga: Honda Menghadirkan Pengalaman Teknologi Elektrifikasi

Call Me Back

4 + 0 = ?