Waspada Pengemudi Lane Hogger di Jalan Tol

Hai teman Honda! Masih dalam suasana mudik lebaran, bagi Anda yang masih dalam gelombang arus balik pasca mudik tetap waspada selama perjalanan ya. Terutama bagi Anda yang mengemudi di jalan tol, berhati-hatilah terhadap bermacam-macam pengemudi salah satunya pengemudi lane hogger.

Melansir dari Kompas.com, jalan tol di Indonesia biasanya terdiri dari dua sampai tiga atau empat lajur. Biasanya, lajur paling kanan dibuat hanya untuk kendaraan yang mau mendahului kendaraan lain yang lebih lambat. Sebagaimana fungsinya, pengemudi yang berada di lajur paling kanan seharusnya kembali ke lajur awal setelah mendahului kendaraan lain.

Akan tetapi, ada fenomena yang disebut lane hogger, di mana pengemudi tetap di lajur kanan, berapa pun kecepatannya. Lane hogger dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Pasalnya, mobil tersebut tidak sedang dalam posisi yang hendak mendahului kendaraan lain, lalu kecepatannya juga tidak lebih cepat dari pengguna jalan lain.

Pengemudi lane hogger biasanya beranggapan bahwa lajur kanan adalah lajur yang lancar dan minim gangguan, sehingga lebih nyaman berada di lajur tersebut. Meski aturan mainnya tidak demikian karena membahayakan pengemudi lainnya.

Jika memperkirakan pengemudi lane hogger adalah pengemudi pemula, biasanya pengemudi pemula justru cenderung takut untuk berada di lajur paling kanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengemudi lane hogger yang biasa ditemui tidak didominasi oleh pengemudi  pemula.

Secara umum, untuk ruas tol dengan tiga lajur, lajur paling kiri biasa digunakan untuk truk dan bus. Lalu di lajur tengah, untuk kendaraan yang lebih cepat, dan lajur paling kanan adalah untuk mendahului. Semestinya, dengan disebut lajur kanan untuk mendahului, maka jika tidak dalam posisi mau menyalip kendaraan, jangan gunakan lajur tersebut. Hal ini yang perlu dipahami oleh semua pengguna jalan tol agar semua selamat dalam perjalanan.

Baca juga: 5 Tips Perawatan Mobil Pasca Mudik